Tiga cara menjodohkan perkutut

tiga cara menjodohkan burung perkutut


Ada beberapa cara menjodohkan burung perkutut. Yang pertama, menjodohkan satu jantan dengan satu betina. Kedua, satu jantan memilih satu betina. Ketiga, beberapa jantan dan beberapa betina.


1.     Menjodohkan satu jantan dengan satu betina

Apabila  ingin  mengawali   beternak  hanya  dengan  sepasang perkutut, cara ini bisa dipilih.  Cara penjodohan yang satu ini juga memungkinkan peternak melakukan eksperimen untuk menghasilkan anak-anak perkutut yang berkualitas dengan cara menjodohkan induk-induk yang berkualitas.

Untuk menjodohkan seekor perkutut jantan dan betina, langkah pertama tentunya membeli calon induk jantan dan betina. Ada baiknya jika keduanya dibeli tidak dari peternak yang sama. Jika dibeli dari peternak yang sama, ada kemungkinan akan terjadi perkawinan antar saudara.

Sebaiknya dipilih perkutut yang masih muda, umurnya tidak lebih dari tiga bulan. Sepasang perkutut yang masih muda ini selanjutnya dimasukkan dalam sangkar yang berbeda. Sangkar cukup dilengkapi dengan tenggeran, wadah pakan, wadah minum, dan penampung kotoran. Kedua sangkarnya setiap hari harus saling didekatkan, baik ketika sedang dijemur atau sudah ditempatkan di tempat teduh, supaya kedua perkutut bisa saling melihat.

Selama kurang lebih tiga bulan, kedua burung akan saling berinteraksi. Jika perkutut jantan berbunyi, perkutut betina akan menyahutnya. Selanjutnya, perkutut jantan akan berusaha menarik perhatian betina dengan suara dan anggukan kepala. Jika ada reaksi— seakan-akan ingin keluar dari sangkar dan mendekati perkutut jantan—dari perkutut betina, berarti ada kemajuan dalam penjodohan.

Pasangan yang sudah menampakkan perilaku seperti itu bisa dicampur dalam satu sangkar. Beberapa saat setelah dicampur pasangan ini harus dipantau. Jika keduanya tidak menampakkan tanda-tanda saling bermusuhan, kemungkinan besar keduanya telah jodoh. Perilaku seksual burung jantan menjadi sangat jelas jika keduanya telah jodoh. Percumbuan antara sepasang burung ini biasanya diakhiri dengan perkawinan. Dalam sehari bisa terjadi perkawinan berulang-ulang. Perilaku seksual burung perkutut mudah diamati ketika burung tersebut sedang dijemur.

Jika ada tanda-tanda perkutut jantan berusaha mengawini perkutut betina, keduanya bisa segera dipindah ke sangkar perkembangbiakan. Sebelumnya sangkar perkembangbiakan harus sudah diisi dengan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan.

Apabila setelah dicampur perkutut jantan terlihat mematuki perkutut betina, keduanya harus segera dipisah. Kemungkinan perkutut betina belum siap kawin atau pejantannya memang galak. Jika terus disatukan, perkutut betina akan terluka, bahkan bisa mati. Satu bulan kemudian, keduanya bisa disatukan lagi. Jika perkutut jantan masih menyerangnya, berarti keduanya memang tidak jodoh. Kedua perkutut ini harus dipasangkan dengan perkutut lain. Burung lain yang akan dipasangkan dengan burung ini kalau jantan harus lebih muda dari betina ini dan kalau betina harus lebih tua dari pejantan ini.


2.     Satu jantan bebas memilih betina

Melakukan penjodohan dengan cara ini berarri harus membeli seekor perkutut jantan dan beberapa—paling tidak lebih dari dua— ekor betina. Burung-burung ini disatukan dalam sangkar berukuran panjang kira-kira 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Sangkar ini cukup dilengkapi dengan wadah pakan, wadah minum, tenggeran, dan penampung kotoran. Di dalam sangkar ini perkutut jantan akan bebas memilih betina.

Apabila semua perkutut yang dimasukkan ke dalam sangkar ini telah dewasa kelamin, tidak lebih dari satu bulan sudah terbentuk pasangan yang jodoh. Betina yang mau menerima pejantan biasanya selalu berdekatan dengan pejantan tersebut. Keduanya lalu saling bercumbu dan melakukan perkawinan. Jika terlihat tanda-tanda seperti ini, pasangan tersebut segera saja diambil. Betina yang tidak terpilih dibiarkan saja berada dalam sangkar tersebut untuk dicarikan pejantan lain.



3.     Beberapa jantan dan beberapa betina

Upaya menjodohkan perkutut juga bisa dilakukan dengan mencampur beberapa pejantan dengan beberapa betina di dalam satu sangkar. Jumlah jantan dan betina bisa sama atau bisa juga tidak. Sangkar berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm yang dilengkapi dengan wadah pakan dan air minum, tenggeran, dan penampung kotoran bisa digunakan untuk mencampur paling banyak delapan ekor burung.

Pasangan yang telah jodoh dapat diketahui melalui pengamatan  terhadap perilaku burung-burung tersebut. Pasangan yang telah jodoh segera dipindah ke sangkar perkembangbiakan. Perkutut yang belum jodoh dibiarkan  menghuni sangkar penjodohan  hingga  menemukan pasangannya.

Cara penjodohan seperti ini tetap memungkinkan adanya burung yang tidak mendapat pasangan. Burung yang tidak mendapat pasangan bisa tetap dipelihara. Siapa tahu kelak bisa digunakan untuk mengganti-ganti pasangan

                              tiga cara menjodohkan burung perkutut

Merawat burung perkutut

Merawat Perkutut


Burung perkutut  pada saat ini mendapat saingan dari burung kicauan. Ada penilaian bahwa suara burung perkutut dianggap sangat monoton. Tentu saja penilaian ini datang dari para pencinta burung kicauan.   Akan tetapi bagi pencinta burung perkututu dan yang faham  tentang perkutut, mereka justru lebih memilih burung perkutut dibandingkan dengan burung jenis lainnya (burung kicauan). Bahkan menurut kepercayaan orang Jawa, bahwa burung perkutut terutama untuk yang jenis lokal justru memiliki ciri khas dan pengaruh tersendiri bagi si pemiliknya seperti dipercaya dapat mendatangkan rizki (sabab musabab dimudahkan mencari rizki), kesehatan, kedamaian rumah tangga, kewibawaan, ketentraman, dan lain sebagainya dibandingkan dengan perkutut Bangkok yang memang dipelihata untuk didengarkan kemerduan kicauan suaranya.

Berikut adalah sedikit tips cara memelihara agar burung perkutut, baik lokal maupun perkutut bangkok rajin berbunyi, manggung,  dan gacor (manggung terus menerus).

  1. Perkutut Jantan. Yang paling utama jika kita menginginkan suaranya, pilihlah burung perkutut dengan jenis kelamin jantan. Bagi para penghobi perkutut sudah tahu ciri-ciri perbedaan antara perkutut jantan dan betina. 
  2. Perbedaan perkutut jantan dan betina: a) yang jelas adalah jika sumpit kaki rapat +/- 1 cm-an maka itu bisa dipastikan perkutut jantan dan yang betina lebih renggang. b) Badan perkutut jantan lebih besar dan tegak.  c) Ekor perkutut jantan menyatu dan tidak menyebar. d) Sehat, aktivitasnya lincah, fisik baik, tegas, gagah, bulu-bulunya halus dan teratur rapi. e) Tatapan mata tajam tetapi lembut, mata bulat dan bersih, paruh agak lurus normal, kaki warnanya terang. 
  3. Berikut ini tips merawat burung perkutut.
  • Memandikan burung secara rutin.  Namun beda dengan memandikan burung kicauan, yaitu dengan cara cukup diseprot dengan spray dengan semburan yang paling halus. Ada juga pendapat dari penghobi perkutut yang lain yaitu dengan menggunakan air beras (air bekas untuk mencuci beras) dicampur dengan daun sirih sebaganyak 7 lembar kemudian dimandikannya dengan air tersebut, dengan alasan air beras dengan rendaman daun sirih tersebut dapat menghilangkan kutu yang ada di badan burung dan dapat mengkilapkan warna bulu burung perkutut.
  • Penjemuran mutlak dilakukan pada pagi hari, dari mulai sekitar pukul 7 – 9 karena perkutut kuat dan kebal terhadap panas, karena sinar matahari pagi sangat diperlukan.
  • Pemberian makanan, pakan utama perkutut adalah biji-bijian, rumput dan padi-padian. Di perternakan tak jarang diberikan beras merah, milet, butiran jagung, campur makanan pabrik dengan kandungan protein tinggi, ditambah vitamin dan mineral pada makanan atau minumannya (seperti jewawut, milet, biji kenari, ketan hitam, beras merah, gabah mini, pakan ayam 521, dan vitamin).
  • Dan yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah terhadap burung artinya jangan sampai burung merasa tidak nyaman, terganggu dengan adanya penggoda yang memang sengaja menggoda atau karena tidak tahu dan hanya sekedar ingin iseng, maka kalo bisa hal seperti itu diusahakan untuk dihindari demi kenyamanan burung, karena akan berpengaruh pada fisik dan psikis si burung itu sendiri dan secara tidak langsung akan mempengaruhi seni dan kualitas suara si perkutut.

Merawat Perkutut

transfer uang antar bank lewat ATM

cara transfer uang antar bank lewat ATM

Mengirim uang (transfer uang) melalui ATM sangat simpel dan lebih murah biaya trasnfernya. Sebagai contoh, kalau transfer biasa antar bank (misal dari BNI ke BMI) biaya trnasfernya 27.000 rupiah (07-12-2015). Jika transfer melalui ATM biayanya hanya 7500 (tujuh ribu lima ratus).Bagaimana jika saldo di rekening anda tidak mencukupi? Ya tambahkan terlebih dahulu. Jika anda lupa membawa buku tabungan anda, tunjukkan kartu ATM anda, biasanya teller akan membantu sehingga annda dapat menambah saldo tanpa buku tabungan. Setelah anda yakin bahwa saldo anda cukup untuk melakukan transfer, maka pergilah ke anjungan tunai mandiri alias tempat mesin ATM.


1) Masukkan kartu ATM ke mesin ATM seperti lazimnya
2) Cari fitur transfer
3) Cari nomor bank tujuan (misal Bank Muammalat nomor kodenya: 147), ketikkan 147 dan nomor rekening tujuan
4) ketika jumlah uang yang hendak dikirim
 5) Akhiri proses pengiriman
6) Ambil kartu ATMdan bukti transfer

cara transfer uang antar bank lewat ATM

Menangkar Derkuku Ternak Derkuku Budidaya Derkuku

Menangkar Derkuku
Ternak Derkuku
Budidaya Derkuku

Burung derkuku atau tekukur di alam bebas hidup di pohon-pohon di dekat daerah pertanian. Warna bulunya kelabu kecokelatan dan hampir merata di seluruh badannya. Pada bagian sayap terdapat bercak-bercak hitam atau bercorak hitam. Bagian leher sebelah atas dilingkari oleh gelang berwarna hitam bertotol-totol putih. Burung ini biasa mencari makanan berupa biji bijian di tanah-tanah tegalan atau persawahan yang baru selesai dipanen.

Suara burung ini sangat merdu. Pada saat bersuara, burung ini terlihat seperti mengangguk-angguk. Suara yang merdu inilah yang kemudian dilombakan. Dari lomba suara derkuku kemudian dikenal adanya istilah derkuku asli dan derkuku rekayasa.
Burung derkuku dikatakan asli apabila kedua induk, jantan maupun betina, merupakan burung Streptopelia chinensis (burung derkuku murni). Derkuku asli memiliki sifat liar dengan kualitas suara semakin baik seiring dengan bertambahnya umur. Yang dimaksud dengan derkuku rekayasa adalah burung derkuku yang salah satu moyangnya adalahStreptopelia bitorguata (burang puter).
Anakan hasil perkawinan derkuku dan puter ini disebut cuhu. Cuhu dikawinkan lagi dengan burung derkuku asli, anaknya disebut sinom. Sinom dikawinkan lagi dengan derkuku asli, demikian seterusnya. Anak hasil perkawinan silang antara sinom dan derkuku asli inilah yang disebut derkuku rekayasa.

MEMILIH DERKUKU BERKUALITAS
Tidak semua derkuku memiliki kualitas suara bagus. Untuk memilih yang bersuara bagus, ada dua hal yang bisa dijadikan pedoman:
1) berdasarkan katuranggan / postur tubuh ,dan
2) mendengar langsung suara anggungnya.

MERAWAT DERKUKU
Derkuku relatif tidak memerlukan perawatan yang rumit. Apalagi jika tujuannya hanya sekadar memelihara dan memiliki saja tanpa bermaksud untuk mencetak prestasi derkuku dalam arena lomba.
Bagi beberapa penggemar, tujuan memelihara derkuku adalah untuk memperoleh suara anggungan derkuku yang elok dan indah. Sementara, penggemar lain memiliki tujuan melombakan suara derkuku dalam konkurs.
Konkurs inilah yang mendorong para penggemar untuk memelihara derkuku dengan lebih sabar, tekun, dan telaten dengan dilandasi oleh rasa kasih sayang. Kelompok penggemar semacam ini akan merawat derkukunya dengan lebih baik. Mereka sangat memperhatikan kesehatan fisik dan mental burung peliharaannya.

LANGKAH LANJUTAN
Untuk mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi ,atau bahkan diatas perkiraan kita. Burung tersebut yang sudah matang kita ikutkan dalam kontes atau lomba, yang dimana di Indonesia kita ini sudah ada dan bahkan sering diadakan perlombaan oleh ‘persatuan pecinta derkuku seluruh indonesia’, dimana perlombaan tersebut diikuti oleh selurung pecinta burung derkuku d seluruh Indonesia ini. Sehingga dengan adanya perlombaan itu seekor burung derkuku dapat sangat berNILAI. Dalam pengalaman seekor burung JAWARA seketika lomba langsung dtawar jutaan rupiah. Sekilas tentang bisnis sampingan yang juga dapat kita jadikan hobi sampingan.

Menangkar Derkuku
Ternak Derkuku
Budidaya Derkuku

menangkar perkutut dalam kurungan

menangkar perkutut dalam kurungan gantung

http://mawa-cara.blogspot.co.id/2015/12/menangkar-perkutut-dalam-kurungan.html
dalam kandang yang sempit pun burung perkutut ini mau bertelur dan mengeram


Lazimnya para penangkar perkutut akan menggunakan kandang yang besar dan luas. Kandang itu juga dilengkapi dengan fasilitas yang mewah. Ada taman air mancur di dalamnya sehingga perkutut tangkarannya dapat leluasa berkeliaran dan mandi di situ. Ukuran dan luas kandang dengan segala kelengkapannya yang mendekati alam aslinya.
Lain halnya yang pernah saya lihat dan kunjungi. Ada kandang yang lumayan besar. Tiang dan kerangkanya dari besi berlubang yang biasa diguanakan untuk membuat rak. Tetapi ada juga kandang berupa kurungan gantung yang sangat kecil untuk ukuran penangkaran. Bahkan kandang itu dihuni sepasang indukan perkutut plus satu ekor anak yang sudah dapat makan sendiri. Indukan itu sudah bertelur dan sudah mengerami telurnya.
Akhirnya saya harus mengatakan bahwa menangkar burung perkutut tidak harus dalam kandang yang mewah dan besar. Hanya dengan menggunakan kandang (kurungan) bambu yang kecil ternyata perkutut itu mau bertelur dan mengerami telurnya. Bahkan penempatan kandang (kurungan) itu juga di temnpat yang di situ orang berlalu-lalang setiap saat. Artinya kandang itu bukan ditempatkan di lokasi yang bebas dari lalu lalang orang. Bahkan kucing dan tikus got biasa melintas di sekitarnya. Rupanya perkutut itu sudah terbiasa menyaksikan hewan dan manusia berseliweran di sekitarnya.


menangkar perkutut dalam kurungan gantung

obat kutu air

obat kutu air,
cara mengobati kutu air

Pernahkan anda terserang gatal-gatal di telapak kaki dan sela-sela jari kaki karena kutu air? Cara mengobati dan menyembuhkan dangat mudah dan murah. Anda tidak perlu pergi ke dokter atau ke dukun (he...he..). anda cukup obati memakai garam dapur yang dilarutkan dengan air hangat.

Caranya sangat sederhana. Ambil garam kurang lebih dua sendok. Campurkan ke dalam air hangat dalam sebauh wadah. Gunakan air hangat campuran garam tersebut untuk merendam telapak kaki yang terkena kutu air. Anda dapat lakukan pagi dan sore hari sampai kutu air itu menghilang. Insya Allah manjur. Jangan lupa jaga kebersihan telapak kaki anda.

Jika anda sudah mencoba belum berhasil, sampaikan kepada kami.

obat kutu air,
cara mengobati kutu air





cara sederhana ternak perkutut

cara sederhana ternak perkutut, 
budidaya perkutut


Setelah beberapa kali melihat iklan on line seputar burung perkutut akhirnya saya memutuskan untuk berburu induk perkutut. Keberanian itu muncul karena dalam iklan tersebut, sang pemasang iklan cukup fleksibel. Calon pembeli diminta untuk mengamati terlebih dahulu, jika cocok silakan membeli. Sebenarnya saya sudah pernah menghubungi nomor telpon pengiklan, tetapi yang pertama saya akhirnya belum bisa menindaklanjuti. Saya harus membandingkan harga dan tawaran pada iklan sejenis yang lain. Hasil perbandingan itu akhirnya saya putuskan untuk menghubungi pengiklan yang tinggal di kota Denpasar., yang tidak terlalu jauh untuk dijangkau dari tempat tinggal saya. Ada dua pengiklan yang tinggal di Denpasar, tetapi yang satu ini relatif lebih dekat dari rumah saya dibandingkan yang satu lagi. Di samping itu dari segi penawaran harga juga jauh lebih tinggi, meskipun saya juga belum membandingkan dari segi kualitas burungnya. Pertimbangannya untuk pemula ya yang penting berujud burung terlebih dahulu. Peetimbangan lain ini sebagai uji coba, bagaimana lika-liku penangkar burung. 
Daya memang pernah menyilang burung derkuku dan burung puter beberapa tahun yang lalu. Tetapi sayang hanya sampai generasi pertama saja (sinom). Generasi kedua tidak dapat menetas. 

Singkat cerita saya sampai di lokasi peternak dan penjual. Saya lihat ada tiga pasang indukan dan beberapa ekor anakan. Saya memang tidak begitu memperdulikan kualitas suara perkutut itu. Yang saya pentingkan adalah burung perkutut itu sudah berjodoh dan siap untuk bertelur serta terjangkau dengan dompet saya sebagai pemula. Saya memang tidak mau berspekulasi dengan indukan super plus harga super, karena saya baru pemula. 

Sampai di lokasi saya malah jatuh hati kepada sepasang  perkutut yang ditempatkan di kandang (kurungan) kecil. Sangat kecil, menurut ukuran saya, baik untuk memelihara maupun untuk kandang penangkar. Bahkan dalam kandang kecil itu ada tiga ekor. Satunya adalah anaknya. Saya melihat satu induk saya mengerami telur. Yang membuat saya jatuh hati karena sederhanya kandang itu. Satu kandang kecil diisi tiga ekor (sepasang indukan) plus satu anak dan induknya sudah bertelur kembali dan saat ini sedang mengeram. 

http://bali-ofindonesia.blogspot.com
induk perkutut sedang mengerami telurnya dalam kandang yang sempit

Sang pemilik memberi pilihan untuk menunggu sampai menetas terlebih dahulu. Menurutnya sekitar seminggu lagi akan menetas. Memang tampaknya ia juga bukan penangkar profesional. Tidak ada catatan tentang tangal bertelur dan kapan menetas. Saya merasa bahwa dengan cara 'alamiahnya' toh burung itu dapat bertelur dan menetas serta membesarkan anak-anaknya secara alamiah'. Paling tidak ini yang membuat saya agak optimistis bahwa menangkar perkutut tidak serumit cerita orang, tetapi juga tidak semudah mengupas kacang.

Kandang kecil yang sudah jebol bagian bawahnya itu (diganti dengan ram kawat yang sudah berkarat pula) ditempelkan di tembok. Bagian atas ditutup dengan karung beras bekas. Rupanya untuk melindungi dari air hujan. Yang saya agak heran juga ternyata cukup aman dari gangguan kucing dan tikus. Kebetulan saat saya ada di lokasi untuk mengamati, ada seekor tikus got besar yang melintas dan memanjat tembok persis belakang kandang yang agak besar. 

Dari pengamatan dan kesederhanaan cara menangkar itulah yang membuat saya tertarik. Paling tidak simpulan sementara dengan cara yang sangat sederhana sekalipun, perkutut itu mau berkembang biak.  



cara ternak perkutut,
budidaya perkutut

Postingan

Sumbangan Buku untuk Perpustakaan Politeknik Negeri Bali

 UPA Perpustakaan Politeknik Negeri Bali menerima sumbangan buku dari Bapak Dr. Majid Wajdi, M.Pd.  Hari yang berbahagia, Senin, 4 September...