Tampilkan postingan dengan label merawat burung perkutut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label merawat burung perkutut. Tampilkan semua postingan

Merawat burung perkutut

Merawat Perkutut


Burung perkutut  pada saat ini mendapat saingan dari burung kicauan. Ada penilaian bahwa suara burung perkutut dianggap sangat monoton. Tentu saja penilaian ini datang dari para pencinta burung kicauan.   Akan tetapi bagi pencinta burung perkututu dan yang faham  tentang perkutut, mereka justru lebih memilih burung perkutut dibandingkan dengan burung jenis lainnya (burung kicauan). Bahkan menurut kepercayaan orang Jawa, bahwa burung perkutut terutama untuk yang jenis lokal justru memiliki ciri khas dan pengaruh tersendiri bagi si pemiliknya seperti dipercaya dapat mendatangkan rizki (sabab musabab dimudahkan mencari rizki), kesehatan, kedamaian rumah tangga, kewibawaan, ketentraman, dan lain sebagainya dibandingkan dengan perkutut Bangkok yang memang dipelihata untuk didengarkan kemerduan kicauan suaranya.

Berikut adalah sedikit tips cara memelihara agar burung perkutut, baik lokal maupun perkutut bangkok rajin berbunyi, manggung,  dan gacor (manggung terus menerus).

  1. Perkutut Jantan. Yang paling utama jika kita menginginkan suaranya, pilihlah burung perkutut dengan jenis kelamin jantan. Bagi para penghobi perkutut sudah tahu ciri-ciri perbedaan antara perkutut jantan dan betina. 
  2. Perbedaan perkutut jantan dan betina: a) yang jelas adalah jika sumpit kaki rapat +/- 1 cm-an maka itu bisa dipastikan perkutut jantan dan yang betina lebih renggang. b) Badan perkutut jantan lebih besar dan tegak.  c) Ekor perkutut jantan menyatu dan tidak menyebar. d) Sehat, aktivitasnya lincah, fisik baik, tegas, gagah, bulu-bulunya halus dan teratur rapi. e) Tatapan mata tajam tetapi lembut, mata bulat dan bersih, paruh agak lurus normal, kaki warnanya terang. 
  3. Berikut ini tips merawat burung perkutut.
  • Memandikan burung secara rutin.  Namun beda dengan memandikan burung kicauan, yaitu dengan cara cukup diseprot dengan spray dengan semburan yang paling halus. Ada juga pendapat dari penghobi perkutut yang lain yaitu dengan menggunakan air beras (air bekas untuk mencuci beras) dicampur dengan daun sirih sebaganyak 7 lembar kemudian dimandikannya dengan air tersebut, dengan alasan air beras dengan rendaman daun sirih tersebut dapat menghilangkan kutu yang ada di badan burung dan dapat mengkilapkan warna bulu burung perkutut.
  • Penjemuran mutlak dilakukan pada pagi hari, dari mulai sekitar pukul 7 – 9 karena perkutut kuat dan kebal terhadap panas, karena sinar matahari pagi sangat diperlukan.
  • Pemberian makanan, pakan utama perkutut adalah biji-bijian, rumput dan padi-padian. Di perternakan tak jarang diberikan beras merah, milet, butiran jagung, campur makanan pabrik dengan kandungan protein tinggi, ditambah vitamin dan mineral pada makanan atau minumannya (seperti jewawut, milet, biji kenari, ketan hitam, beras merah, gabah mini, pakan ayam 521, dan vitamin).
  • Dan yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah terhadap burung artinya jangan sampai burung merasa tidak nyaman, terganggu dengan adanya penggoda yang memang sengaja menggoda atau karena tidak tahu dan hanya sekedar ingin iseng, maka kalo bisa hal seperti itu diusahakan untuk dihindari demi kenyamanan burung, karena akan berpengaruh pada fisik dan psikis si burung itu sendiri dan secara tidak langsung akan mempengaruhi seni dan kualitas suara si perkutut.

Merawat Perkutut

Postingan

Sumbangan Buku untuk Perpustakaan Politeknik Negeri Bali

 UPA Perpustakaan Politeknik Negeri Bali menerima sumbangan buku dari Bapak Dr. Majid Wajdi, M.Pd.  Hari yang berbahagia, Senin, 4 September...